Madu dan Racun Sebuah Tulisan

Sudah tujuh kali saya menekan tombol ‘delete’. Beberapa kata yang sudah tersusun, saya hapus lagi. Saya kembali berpikir, lalu menuliskan kalimat baru yang sangat berbeda. Tapi kemudian saya hapus lagi. Hal itu terjadi berkali-kali.

Saya jadi mulai ragu menulis, takut tulisan saya hanya membuat keburukan. Kalau tulisan adalah luapan ego dan kemarahan saya, tidak memberikan manfaat dan malah bisa jadi pandangan yang salah, bagaimana nanti saya pertanggungjawaban tulisan saya di akherat kelak.

Berita saya baca di mana-mana. Status dan share link beredar massif di media sosial. Berita bahkan tak lagi sebagaimana berita yang menampilkan fakta,tapi banyak yang ternyata cuma gosip bahkan banyak kebohongan.

Orang berlomba-lomba bikin tulisan, menulis status, menshare tulisan orang lain. Mereka sama-sama berpikir dalam kubu yang benar, membela yang benar, menyebarkan kebenaran. Tapi tanpa disadari, tulisannya memantik kegaduhan, kemarahan orang lain, kebencian dan mungkin juga pembunuhan massal.

Saya perlu mempertanyakan niat saya lagi dalam menulis. Apa tujuan saya menulis? Karena keinginan duniawi atau saya sudah pertimbangkan konsekwensi di akherat nanti. Kalau tulisan saya menjadi madu yang dinikmati manisnya, tentu bisa jadi pembawa kebahagiaan. Tapi kalau tulisan saya malah menjadi racun, bagaimana jika malah membunuh. Kalau yang terbunuh ternyata si jahat mungkin tak terlalu buruk, tapi bagaimana jika racun itu justru mengenai orang-orang yang sejatinya baik.

Dulu madu dan racun di tangan si cinta, versi Doel Sumbang. Sekarang madu dan racun di tangan para pengguna medsos, buzzer, penyebar berita, dan sejenisnya.

Semoga bukan tulisan beracun yang sedang kita buat.

#NulisRandom2017

3 thoughts on “Madu dan Racun Sebuah Tulisan

Add yours

  1. I feel you so much.

    Saya pernah ngerasain galau walau sebelumnya nulis dgn lancar² saja. Semacam harus kembali meng-upgrade niat menulis. Untuk duniawi atau akhirat.

    Semoga Allah senantiasa memberi petunjuk agar tulisan kita bisa jadi madu yang punya jutaan manfaat. Amin

    Liked by 1 person

Leave a comment

Create a free website or blog at WordPress.com.

Up ↑