Percaya Diri itu Nomor Satu!

Aku percaya bahwa tidak ada satu pun anak yang terlahir bodoh di dunia ini. Itu berarti setiap anak terlahir pintar dan cerdas. Termasuk aku, kamu, kita semua punya bakat pintar. Sehingga jangan percaya kalau ada yang bilang, “Kamu bodoh!” Pecayalah bahwa kita adalah manusia berbakat, meski kadang bakat itu masih terpendam jauh di dasar paling dalam diri kita.

Kita hanya butuh percaya diri dan optimis dalam melihat diri kita sendiri. Sebagaimana kepercayaan diri yang dimiliki seorang bocah bernama Adi. Di saat banyak orang sudah putus asa dengan masa depannya, Adi tetap percaya diri dan optimis bahwa dirinya adalah anak cerdas.

“Jadi rangking berapa Adi, semester ini?” tanyaku pada Mbak War, ibu Adi.

“Ya jelas masuk tiga besar … dari bawah!” Seperti biasa, aku selalu tertawa geli mendengarnya.

Ibunya sudah pasrah dengan anaknya yang satu itu. Adi sudah punya gejala keterlambatan dalam banyak hal. Salah satunya adalah terlambat bicara. “A’u au e’o be’o ee ha’et, e’tile muting-muting, u’ie del del hauk hauk! (Aku mau ndelok bego gede banget, setire muter-muter, munine derrr derrrn gauk-gauk)” Adi bicara sambil tangannya memperagakan cara kerja bego (truk alat berat). Semua orang mendengar dengan khidmat, setelah Adi selesai bercerita … Gerrrr! Suara tawa pun pecah serempak.

Pernah saat kelas 1 SD, dia peringkat 22 dari 24 siswa. Saat ibunya ngomel dengan nilai rapor yang mengenaskan itu, Adi dengan mantab menjelaskan ke ibunya, “Mak, Si candra aja cuma rengking (Red: ranking) dua satu, lha aku rengking  dua-dua. Nah, itu berarti lebih banyak aku rankingnya. Berarti lebih pinter aku. Rengkingku lebih banyak”. Tentu saja ibunya tidak jadi marah, tapi malah tertawa.

Hari terima rapor adalah hari yang mendebarkan untuk mbak War. Masalahnya, Adi pernah tidak naik kelas saat kelas 2 SD. Peringkatnya juga selalu berada di tiga terendah di kelas. Tentu saja, ibunya khawatir kalau-kalau Adi tidak naik kelas lagi. Hingga tiba saat kenaikan kelas 4 SD, ibunya sudah mewanti-wanti, “Awas, sampai nggak naik kelas lagi!” Melihat ibunya cemas dengan hasil rapornya, Adi mencoba menenangkan ibunya, “Tenang aja, Mak. Kalau aku nggak naik kelas sekarang, besok-besok juga pasti akan naik kelas. Mamak, sing sabar wae, pasti nanti aku juga bakal lulus SD!”

Biyuh-biyuh Adi, tetap semangat ponakanku tersayang!

 

 

#onedayonepost

#odopbatch5

#pekan4hari22

21 thoughts on “Percaya Diri itu Nomor Satu!

Add yours

      1. Yup. Kecerdasan kan bukan hanya menghitung. Ada beragam kecerdasan lainnya juga (Multiple Intelligences). Barangkali di adek punya kecenderungan kecerdasan yg lain. Analogynya agak sulit menilai ikan untuk memanjat gunung.

        Liked by 1 person

  1. iya, betul banget. ponakan saya ini kecerdasannya di psikomotor. cara belajarnya nggak suka dengan membaca aja, tapi praktek. bongkar-praktek begitu. dia dari masih TK mainannya udah palu, paku, dan peralatan bangunan lainnya. bikin rumah-rumahan, kandang. sekarang udah kelas 5 SD, kalau ada genteng melorot, kandang atau pintu rusak, dia sudah bisa diandalkan buat betulin. ya meskipun hasilnya gak bagus-bagus amat..hehe

    Liked by 1 person

  2. Tetap semangat Adi ^_^
    Bener mbak, justru terkadang anak yang sulit menerima pelajaran di awal, di masa depannya InsyaAllah sukses atas ridho-Nya. Tinggal peran ortu dan keluarga untuk selalu mendukung perkembangannya, biarkan dia belajar dengan caranya, jangan sampai dipaksa. #Heee … kepanjangan nih, maaf. 😀

    Liked by 1 person

  3. Dulu sih mikirnya kalau nilai itu segalanya. Tapi sekarang, aku ngerasa bahwa nilai itu cuma omong kosong. Bagiku yang terpenting adalah kemampuan dasar bukan nilai. Ceritanya menginspirasi sekali. Apalagi zaman sekarang orang tua justru melihat anaknya berdasarkan nilai rapor bukan kemampuannya. Sukak deh pokoknya

    Liked by 1 person

    1. iya, betul banget… rada nyesel dulu fokus ngejar nilai mati-matian. padahal mengasah kemampuan yang berdasar minat itu jauh lebih berguna untuk seumur hidup. angka-angka itu ibaratnya cuma packaging, yang lebih utama adalah keterampilan teknis

      Like

Leave a reply to Putria Lexiana Cancel reply

Create a free website or blog at WordPress.com.

Up ↑